Wednesday, July 8, 2009

Ada Apa dengan Pak Polisi?

Setelah hampir tiga minggu saya disibukkan oleh beberapa kegiatan, terutama oleh ujian akhir sekolah yang sangat membingungkan, akhirnya waktu yang saya tunggu-tunggu telah tiba, yaitu waktu untuk menghasilkan sebuah karya yang dapat dapat dinilai dan bermanfaat bagi kehidupan semua manusia. Baik tanpa basa basi lagi, dipostingan kali ini saya akan saya akan menjelaskan sedikit tentang pak polisi di Mojokerto, baik dari segi kehidupanya, profil dan bagaimana pandangan masyarakat sekitar tentang beliau.
Pada awalnya ketika saya melakukan survey kepada masyrakat sekitar tentang pandangan terhadap polisi banyak sekali yang beranggapan bahwa polisi yang ada di kota Mojokerto ini tidak pecus dalam melaksanakan tugasnya, terutama pada polisi lalu lintas yang pekerjaanya hanya meminta uang pada pelanggar lalu lintas. Banyak sekali dari mereka yang sangat mudah disuap hanya untuk beberapa lembaran uang. Akan tetapi anggapan saya berubah 90 derajat setelah saya tekadkan untuk mewancarai seorang polisi yang ada di kabupaten Mojokerto.

 
Gambar Pak Agung (Salah satu polisi Mojokerto)

Sebut saja Pak Agung. Seorang polisi yang lahir pada tanggal 8 mei 1975 di kota Mojokerto ini sekarang sudah menjadi salah satu atasan di polres Mojosari, Mojokerto. Ketika saya tanya bagaimana anggapan beliau tentang masyarakat sekitar yang selalu memojokkan dan menyalahkan polisi dalam melaksanakan tugasnya, dengan sikap tegas Pak Agung langsung memberikan responya terhadap pertanyaan saya. Menurut beliau orang yang beranggapan seperti itu berarti orang itu termasuk orang yang awam, egois dan tidak pernah berkaca kepada dirinya sendiri. Padahal kalau saja mereka tahu betapa sulitnya untuk menjadi seorang polisi dengan beban tanggung jawab yang sangat besar pasti mereka tidak akan berkata seperti itu. Memang inilah manusia yang mempunyai anggapan yang berbeda-beda, dan yang lebih heranya Pak Agung sebagai salah satu anggota polisi ternyata beliau tidak marah, beliau malah mendoakan semua orang yang beranggapan salah agar membuka hatinya. Menurut beliau menjadi seorang polisi itu merupakan profesi yang sangat sulit dan melelahkan, tetapi dibalik itu semua menjadi seorang polisi adalah termasuk perbuatan yang mulia. Bayangkan saja kita harus selalu siap siaga selama 24 jam setiap harinya tanpa mengenal rasa lelah. Akan tetapi hal ini juga sebanding jika kita lihat dari tujuannya yaitu agar selalu bisa menegakkan keadilan dan selalu siap untuk memberikan suatu pelayanan yang memuaskan kepada masyarakat, dan tentu saja yang paling penting hal ini semata-mata demi tercapainya lingkungan yang aman dan tentram yang dapat memberikan kenyamanan bagi masyarakat sekitar. Oleh karena itu kita sebagai Warga Negara Indonesia yang baik kita harus selalu bisa saling menghargai dan tentunya dapat bekerja sama dengan semua polisi di lingkungan kita masing-masing. Maju terus dan semangat 55 untuk para polisi Mojokerto !!!!


Baca Pula Artikel Terkait >>




0 comments:

Post a Comment

 

Template by d'za